air bersih berkurang disebabkan oleh

Air Bersih Berkurang Disebabkan Oleh Apa? Ini Penjelasannya

Ketika persediaan air di hunian mulai menipis mungkin banyak yang bertanya-tanya air bersih berkurang disebabkan oleh apa? Kenapa bisa sampai berkurang? Bahkan beberapa daerah mengalami krisis persediaan air berkualitas baik.

Padahal Indonesia termasuk negara tropis dimana identik dengan iklim bagus serta sumber daya alam melimpah. Sehingga seharusnya ketersediaan air bersih selalu mencukupi karena hujan turun secara teratur.

Faktanya banyak daerah di tanah air sering mengalami masalah krisis air bersih, terutama daerah daerah perkotaan. Namun tidak sedikit juga daerah-daerah terpencil sering kesulitan mendapatkan sumber air sehingga mereka harus menempuh jarak jauh untuk memperolehnya.

Terutama ketika musim kemarau tiba, banyak sumber-sumber mengering sehingga jumlahnya sangat minim.

Memenuhi kebutuhan konsumsi saja sangat orang apalagi untuk kegiatan lain seperti mencuci, memasak dan lainnya.

Jika keadaan tersebut berlangsung selama bertahun-tahun maka akan menjadi bencana nasional yang membahayakan kehidupan masyarakat.

Lalu, masalah air bersih menjadi berkurang disebabkan oleh apa? Apa saja faktornya? Berikut kami berikan penjelasan lengkapnya.

air bersih berkurang disebabkan oleh
air bersih berkurang disebabkan oleh

Benarkah Air Bersih Berkurang Disebabkan Oleh Global Warming?

Isu paling trending saat ini yaitu persediaan air bersih berkurang karena global warming atau pemanasan global.

Seperti diketahui bahwa perkembangan populasi dan aktivitas manusia sejak revolusi industri memang sangat meningkatkan emisi gas rumah kaca.

Akumulasi gas rumah kaca tersebut menjadi pemicu utama pemanasan global dan perubahan iklim.

Hal itu terjadi karena adanya pergeseran musim sehingga menyebabkan anomali iklim, seperti pada kejadian El Nino.

Kondisi air bersih berkurang disebabkan oleh hal tersebut mengakibatkan beberapa daerah mengalami musim kemarau lebih panjang dibandingkan musim hujan.

Masalah ini akan menyebabkan kekeringan berkepanjangan sehingga masyarakat sulit mendapatkan sumber air berkualitas baik.

Seperti pada kejadian El Nino tahun 1998. Global warming sendiri sebenarnya disebabkan oleh aktivitas manusia.

Kandungan polutan berbahaya yang semakin tinggi naik ke permukaan dan mencemari udara di atmosfer.

Jika terus dibiarkan maka udara akan semakin terasa panas sehingga menyebabkan kandungan air di daratan mengering.

Maka tidak mengherankan apabila beberapa daerah akan mengalami penurunan persediaan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Masalah air bersih berkurang disebabkan oleh global warming ini sebenarnya paling berdampak pada kegiatan pertanian.

Tanah akan menjadi gersang karena kurangnya pengairan sehingga menyebabkan gagal panen.

Beberapa solusi yang bisa dilakukan diantaranya sebagai berikut:

  1. Meningkatkan ketersediaan air melalui teknik panen hujan dan aliran permukaan
  2. Memprioritaskan komoditas pangan berumur pendek yang lebih tahan terhadap minimnya sumber air
  3. Memanfaatkan metode pompanisasi melalui daerah-daerah yang masih memiliki cadangan air tanah sehingga dapat menanggulangi risiko kekeringan
  4. Memperbaiki saluran irigasi dan bendungan agar efektivitas penggunaannya lebih meningkat
  5. Meningkatkan daya dukung DAS (daerah aliran sungai) di Hulu melalui penghutanan kembali lahan yang gundul

Air Bersih Berkurang Disebabkan oleh Polusi

Faktor lainnya, air bersih berkurang karena adanya polusi di lingkungan.

Khususnya di daerah perkotaan maupun desa-desa yang mempunyai pabrik-pabrik besar.

Standarnya, setiap perusahaan atau industri besar harus menerapkan penanggulangan limbah dengan mengolahnya kembali sebelum dibuang.

Namun kenyataannya di lapangan tidak sedikit yang mengabaikan hal tersebut.

Jika banyak industri yang melakukan pembuangan limbah kotor ke lingkungan maka akan menyebabkan air permukaan menjadi kotor.

Hal ini secara otomatis persediaan air baik menjadi berkurang.

Hal ini dikarenakan sudah banyak yang tercemar oleh limbah beracun dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Masalah ini biasanya ditandai dengan sumber air yang memunculkan bau besi, bau busuk, perubahan warna, kekeruhan dan indikator air kotor lainnya.

Jika seperti itu, digunakan sebagai kegiatan sehari-hari saja tidak layak apalagi untuk konsumsi.

Selain disebabkan oleh kegiatan industri, pembuangan sampah yang belum terorganisasi dengan baik juga menjadi penyebab pencemaran air.

Apalagi Indonesia tercatat menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia yang mencapai 600.000 ton setiap tahunnya.

Di lautan, pencemaran air biasanya disebabkan oleh aktivitas penangkapan ikan yang menggunakan bahan peledak.

Air laut yang mulanya bersih akan menjadi kotor dan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya.

Kesadaran Masyarakat Juga Mempengaruhi Ketersediaan Air Bersih

Faktor lainnya, air bersih berkurang disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat itu sendiri.

Masyarakat modern di zaman sekarang semakin minim kesadarannya untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Seperti kebiasaan membuang sampah di aliran sungai hingga tumpukan sampah di berbagai sudut kota kerap menjadi penyebab banjir.

Jika banjir terjadi maka sudah pasti akan mencemari air tanah.

Selain itu, beberapa tahun terakhir ini masyarakat cenderung melakukan pemborosan terhadap sumber daya air.

Meningkatnya populasi manusia berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan air berkualis baik.

Jika air bersih berkurang disebabkan oleh tidak ada kesadaran secara bijak maka bisa berisiko terhadap kelangkaan.

Apalagi saat ini Ini musim kemarau sering kali lebih panjang daripada musim penghujan.

Butuh kesadaran masyarakat untuk bersama-sama melakukan penghematan air dengan menggunakannya secara tepat.

Jangan hanya karena selalu mendapatkan pasokan secara lancar dari PDAM.

Lalu membuang-buangnya tanpa memikirkan bagaimana jika terjadi kelangkaan air tanah.

Menurut data terbaru, kelangkaan juga terjadi pada sumber air minum.

Periode tahun 2020 hingga 2024, hanya 6,87% saja rumah tangga telah mempunyai akses air minum aman.

Sementara berdasarkan data BPS, 90,21% rumah tangga mempunyai kategori akses air minum layak meskipun distribusinya belum merata.

Pemerintah memang sedang gencar untuk mengupayakan agar tahun 2025 nanti 100% masyarakat Indonesia telah mendapatkan pasokan air yang layak.

Dampak Jika Air Bersih Terus Berkurang dan Langka

Air bersih berkurang disebabkan oleh banyak faktor. Jika terus dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan bisa mengakibatkan krisis air.

Krisis air bukan kondisi yang bisa dibiarkan saja. Apabila tidak segera ditanggulangi dengan berbagai upaya, maka beberapa dampak berikut bisa terjadi:

Kelaparan merajalela

Hampir 70% pemanfaatan air untuk keperluan pertanian sebagai sumber pangan domestik. Jika mengalami kelangkaan, maka aktivitas pertanian juga akan terganggu hingga mengancam ketersediaan pangan sebagai kebutuhan pokok masyarakat.

Dampak lainnya juga menyebabkan banyak hewan mati karena pasokan makanan mereka mulai langka. Jika hewan banyak yang mati maka daging juga menjadi langka. Artinya, manusia bisa mengalami krisis makanan secara masal.

Menurunnya standar kehidupan

Kelangkaan juga dapat memberikan pengaruh secara ekonomi. Karena untuk mempertahankan berbagai kegiatan operasional seperti rumah sakit, hotel, restoran, sekolah dan bisnis-bisnis lainnya sudah pasti butuh air dengan kualitas baik.

Tidak sedikit juga industri dan manufaktur profesional membutuhkan air dalam jumlah besar. Jika kegiatan ekonomi tersendat maka kemiskinan berpotensi semakin naik kembali.

Kehilangan lahan basah

Sejak 1990, keberadaan lahan di muka bumi memang semakin berkurang karena kelangkaan tersebut.

Kerusakan ekosistem

Tidak hanya manusia saja yang membutuhkan air, jika terjadi krisis maka banyak tanaman mati. Pada kondisi yang lebih serius akan menyebabkan bencana ekologi akibat kerusakan ekosistem.

Penyakit bermunculan

Dampak yang lebih serius, bisa mengakibatkan munculnya berbagai penyakit. Mulai dari penyakit kulit, penyakit serius hingga yang menyebabkan kematian.

Dari penjelasan di atas, sangat diharapkan mulai sekarang masyarakat meningkatkan kesadaran diri untuk menjaga ketersediaan air bersih, paling tidak di lingkungan rumah. Jangan persediaan air bersih berkurang disebabkan oleh berbagai faktor tersebut mengganggu kegiatan kita.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top