air kapur

Air Kapur: Mengenal Pengertian, Ciri, Hingga Cara Mengatasinya

Seperti yang diketahui, manusia memang akan selalu membutuhkan air dalam kehidupannya. Namun, tahukah Anda bahwa air yang dikonsumsi memiliki berbagai jenis zat yang terkandung di dalamnya. Salah satu zat yang ada pada air adalah zat kapur. Banyak rumor yang mengatakan bahwa tidak baik dikonsumsi, tetapi apakah benar demikian? sebenarnya dapat dikonsumsi, tetapi harus diperhatikan berapa banyak takarannya.

Mengenai hal tersebut, Kemenkes RI bahkan sudah membuat ketentuan terkait takaran kandungan kapur yang diperbolehkan untuk dikonsumsi.

Ketentuan tersebut tentunya dapat Anda jadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Tak hanya berhenti sampai situ saja, Anda harus benar-benar mengetahui informasinya secara utuh.

Oleh karena itu, yuk simak informasi mengenai air yang memiliki kandungan air kapur berikut ini!

air kapur
air kapur

Apa Itu Air Kapur?

Pernah mendengar istilah air kapur sebelumnya?

Yup, Pengertiannya adalah sebuah larutan atau fluida merupakan air yang mengandung zat CaOH di dalamnya.

Kapur sendiri merupakan sebuah benda bertetekstur halus dan berwarna putih, yang terbuat dari batu sedimen.

Batu sedimen inilah yang pada akhirnya membentuk bebatuan.

Umumnya,Kandungan CaOH ini banyak ditemukan di daerah pegunungan.

Untuk dapat mengonsumsinya, harus diolah dengan benar terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan terlebih dahulu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri telah menetapkan standar kualitas air minum bagi masyarakat.

Kemenkes melalui peraturannya tidak memperkenankan mengonsumsi air yang memiliki kandungan Total Dissolve Solid (TDS) melebihi 500 mg/l.

Penyebab Adanya Air Kapur

Adanya kandungan kapur pada air memang merupakan hal yang lumrah terjadi.

Akan tetapi, apakah Anda penasaran terkait penyebab masalah ini?

Di dalam air, mengandung berbagai zat berbeda.

Salah satunya adalah zat kapur. 

Air yang berkapur banyak disebabkan karena kandungan logamnya yang tinggi.

Nama air yang mengandung logam tersebut dinamakan dengan air sadah.

Air sadah terbagi menjadi dua, yakni kesadahan tetap dan kesadahan sementara.

Kandungan CaOH dengan kesadahan tetap tidak bisa dipisahkan dengan cara memanaskan menggunakan kompor.

Sedangkan dengan kesadahan sementara, merupakan air yang bisa dipisahkan zat kapur nya dengan zat lain, dengan  menggunakan metode pemanasan.

Ciri-Ciri Air Mengandung Kapur

Setelah mengenali apa itu air kapur dan penyebabnya,

Maka hal selanjutnya yang perlu Anda ketahui adalah terkait ciri-cirinya.

Berbeda dengan air biasa, yang mengandung kapur tentu memiliki ciri yang cukup berbeda.

Ciri yang berbeda dapat dilihat dari segi tampilan, rasa, bahkan bau sekalipun.

Secara umum, terdapat lima ciri-ciri yang bisa Anda ketahui. Berikut ini adalah ciri-cirinya.

1.Memiliki Sifat Basa

Ciri pertama dari air yang mengandung CaOH adalah bersifat basa.

Air yang bersifat basa adalah air yang kandungan PHnya lebih dari 8.

Oleh karena itu, apabila air yang hendak dikonsumsi memiliki nilai PH lebih dari 8,

Maka bisa dipastikan larutran tersebut mengandung kapur, yang berarti adalah air kapur.

Menurut standar dari Kementerian Kesehatan, air minum yang boleh dikonsumsi adalah air yang memiliki PH kurang dari 8,5.

2.Menimbulkan Kerak Putih

Cara memasak air yang benar untuk dikonsumsi adalah dengan merebusnya.

Apakah Anda pernah melihat kerak putih yang biasanya menempel di dinding panci pasca perebusan?

Nah, kerak putih tersebutlah yang menjadi tanda bahwa air yang direbus mengandung kapur.

3.Terasa Pahit

Untuk membedakan air putih yang mengandung kapur dan tidak adalah dengan mengecapnya.

Apabila setelah meminum suatu tidak berasa pahit, maka hal tersebut tidak memiliki banyak kandungan kapur.

Hal ini karena cenderung akan meninggalkan rasa pahit setelah dikecap.

4.Sulit Menghasilkan Busa

Selain dengan melakukan pengecapan, ada cara lain yang cukup mudah untuk dilakukan agar dapat membedakan air berkapur atau mineral water biasa.

Apabila digunakan untuk mencuci baju, maka busa yang dihasilkan dari air berkapur tidaklah banyak.

Apabila busa yang dihasilkan tidak banyak, maka cucian bisa menjadi kurang bersih. 

Oleh karena itu, kurang cocok jika digunakan untuk mencuci.

5.Kandungan Logam yang Tinggi

Mungkin tak banyak yang menyadari bahwa air berkapur memiliki kandungan logam yang tinggi.

Namun nyatanya memang demikian. Bahwa yang mengandung kapur memang memiliki kandungan logam yang cukup tinggi ,

Diantara berbagai jenis air putih lainnya.

6.Terasa Licin

Tidak seperti air pada umumnya, yang mengandung kapur biasanya terasa lebih licin.

Terlebih lagi, apabila air tersebut digunakan secara bersamaan dengan sabun mandi, maka akan terasa menjadi lebih licin.

Dampak Air Kapur?

Walaupun masih bisa dikonsumsi dalam takaran tertentu, tentunya Anda harus lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi air yang mengandung kapur ini.

Hal tersebut karena konsumsi seperti ini dapat menyebabkan dampak negatif, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang sekalipun.

Dampak dari konsumsi yang mengandung kapur dalam jangka pendek bisa dikatakan cukup serius.

Apabila imun tubuh kurang kuat, maka bisa menyebabkan berbagai masalah bagi tubuh.

Permasalahan tubuh yang diakibatkan oleh konsumsi air kapur jangka pendek, yakni diare, tipes, kolera, muntaber, dan disentri.

Tak kalah mengkhawatirkan, dampak jangka panjang mengkonsumsi juga cukup beragam.

Dampak tersebut, antara lain kerusakan ginjal dan hati, kerusakan gigi, serta keropos tulang.

Seperti yang diketahui, permasalahan tersebut tergolong masalah tubuh yang sangat serius.

Oleh karenanya, perhatikan dengan ketat, air yang Anda konsumsi setiap hari, agar tidak memiliki masalah pada tubuh, kedepannya.

Cara Mengatasi

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa zat kapur yang terkandung dalamnya bukanlah hal yang harus benar-benar dihindari.

Namun begitu, akan lebih baik apabila Anda meminimalisir untuk mengkonsumsi air kapur.

Oleh karena itu, terdapat dua cara yang bisa Anda lakukan, yakni dengan melakukan pengolahan air dengan benar, serta menggunakan filter air.

Untuk melakukan pengolahan air dengan benar, Anda bisa melakukannya dengan memanaskan air hingga mendidih.

Apabila sudah mendidih, diamkan air yang mendidih tersebut selama beberapa saat hingga semua zat, termasuk kapur bisa mengendap.

Setelah itu, jangan lupa pisahkan air dengan seluruh endapan yang sudah terkumpul di dasar wadah tersebut.

Cara kedua yakni dengan menggunakan teknologi filter air.

Teknologi filter air ini telah banyak dikembangkan.

Penggunaannya pun tergolong mudah karena dapat dioperasikan secara otomatis.

Teknologi filter air ini sangat mudah didapatkan karena Anda bisa mendapatkannya di berbagai toko elektronik yang ada.

Informasi di atas merupakan informasi yang sangat lengkap mengenai dampak yang perlu Anda tahu.

Dengan mengetahui informasi tersebut, tentunya Anda menjadi lebih mengerti tentang air jenis ini.

Tak hanya itu, semoga Anda menjadi lebih bijak untuk mengolah jenis air berkapur ini agar dapat dikonsumsi.

1 komentar untuk “Air Kapur: Mengenal Pengertian, Ciri, Hingga Cara Mengatasinya”

  1. Pingback: Air Kapur Adalah - Informasi Lengkap Fungsi dan Manfaat nya

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top