Penjelasan Seputar informasi mengenai Sistem Pengelolaan limbah cair puskesmas diharapkan mampu untuk penerapan usaha maupun upaya untuk menghindari pencemaran air dengan melakukan pengelolaan air secara baik dan benar. Diawali dengan melakukan pengolahan Limbah cair puskesmas melalui Unit IPAL dengan Alur Limbah Cair puskesmas yang tepat akan mendapatkan hasil Effluent sesuai dengan Baku mutu yang ditentukan lingkungan hidup. Namun sebelum membuat dan merancang fasilitas Pengolahan air limbah atau IPAL harus diketahui terlebih dahulu jenis jenis dan Volume kapasitas limbah cairnya. Berikut kami ungkapkan juga mengenai Tata Cara Menghitung Limbah cair Puskesmas
Daftar isi
Pengelolaan limbah medis cair untuk Fasilitas pelayanan kesehatan Haruslah dilakukan secara hati hati dan terkontrol
Hal ini berpengaruh terhadap kinerja bagaimana Perilaku kita dalam menjaga kelestarian lingkungan terutama untuk fasilitas medis
Seperti Halnya Air limbah yang dihasilkan dari Puskesmas maupun rumah sakit sebelum dibuang ke badan air penerima terlebih dahulu harus dilakukan upaya pengolahan
Contoh limbah cair puskesmas dari ruang perawatan dan Operasi menjadi sasaran utama dalam pengelolaan tersebut
Untuk Lebih jelasnya dapat disimak pada halaman berikut dibawah ini

Pengelolaan Limbah Cair Puskesmas Untuk Kelestarian Lingkungan
Dinas Kesehatan sebagai Induk dari Fasilitas pelayanan kesehatan selalu menekankan peran sanitasi di lingkungan puskesmas maupun rumah sakit
Sudah menjadi kewajiban kita untuk turut serta mensukseskan program pemerintah tersebut dengan menerapkan pola Sanitasi yang tepat Efektif dan berkualitas
Namun Sebelum mengetahui Bagaimana Cara yang tepat untuk melakukan pengolahan limbah cair puskesmas terlebih dahulu wajib kita ketahui 4 Jenis Air limbah hasil buangan fasilitas pelayanan kesehatan ini
Secara Gambaran umum Hasil Buangan atau limbah dari Fasilitas pelayanan Kesehatan Dibagi Menjadi 4 Jenis yaitu sebagai Berikut
Limbah Medis Cair
Limbah cair adalah semua buangan dari air yang tidak dipakai termasuk salah satunya di lingkungan puskesmas yang berupa cairan
Seperti halnya contoh Limbah Cair Medis yaitu air buangan dari semua kegiatan medis baik yang mengandung zat pencemar maupun bahan kimia
Termasuk pembuangan air limbah yang mengandung infeksius.
Industri Pengolahan air limbah mengenal Teknologi pengolahan dengan menyebut hal ini menjadi air limbah industri Rumah sakit
Pembuangan limbah cair ini dilakukan dnegan sistem tertutup karena cenderung berbahaya dengan cara dialirkan dalam pipa PVC maupun HDPE
Ujung atau muara dari Limbah medis ini yaitu Fasilitas Pengolahan limbah cair atau yang biasa disebut dengan IPAL
Limbah Domestik
Jenis air limbah domestik ini merupakan buangan dari kegiatan rumah tangga non medis seperti Kamar mandi, Closet dan Dapur
Limbah cair rumah tangga memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi terutama dari sabun dan minyak lemak dari kegiatan dapur
Jenis Limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga ini untuk mengatasi nya dilakukan proses pencampuran terlebih dahulu pada unit equalisasi
Jumlah limbah buangan yang dihasilkan dari kegiatan domestik memiliki debit dan kapasitas paling besar
Akan Tetapi kualitas air limbah ini sebenarnya tidak begitu berbahaya bagi badan air penerima jika dibuang secara langsung
Namun Untuk mengurangi adanya dampak pencemaran pemerintah mewajibkan untuk menerapkan sop pengelolaan limbah cair untuk pusat kesehatan masyarakat yaitu dengan membangun Instalasi Pengolahan air limbah
Air Limbah laboratorium
Limbah cair ini berasal dari sisa sisa reagent dalam kegiatan laboratorium kesehatan di puskesmas
Untuk kapasitas kecil biasanya dibuang langsung ke dalam penampungan jerry can atau plastic kontainer
tetapi untuk debit yang lebih besar saat ini telah dibuat dan dirancang sebuah sistem pengolahan limbah cair lab atau biasa disebut dengan ipal laboratorium
Ipal laboratorium berfungsi untuk mengurangi dan memisahkan kandungan logam berat dari air sisa reagent yang dipakai dalam proses laboratorium rumah sakit maupun puskesmas
Limbah Padat
Standar ipal puskesmas salah satunya selain mengolah sesuai dengan baku mutu limbah cair puskesmas juga termasuk limbah padat ini
Pengelompokan limbah padat adalah sisa dari kegiatan industri rumah sakit maupun puskesmas
Contohnya yaitu pada sisa buah buahan yang mengandung air mudah membusuk dari sisa makan pasien dan bahan bahan organik lainnya
Sedangkan limbah padat anorganik yaitu yang mengandung unsur infeksius seperti botol bekas obat, infus dan unsur unsur peralatan pembantu seperti masker dan sarung tangan
Pengelompokan limbah berdasarkan bentuk fisik ini sudah sesuai untuk mempermudah melakukan upaya pengolahan selanjutnya
Khusus untuk limbah padat di puskemas dilakukan pengolahan dengan cara dibakar pada mesin incenerator hingga menjadi partikel partikel kecil mirip Debu
Alur Limbah cair Puskesmas dan cara Pengolahan nya
Setelah mengetahui jenis jenis Air limbah yang dihasilkan kegiatan puskesmas dan rumah sakit tahapan selanjutnya yaitu mengetahui bagaimana cara melakukan pengolahan yang baik dan benar
Sudah menjadi tanggung jawab kita untuk melakukan pengelolaan dengan baik dan benar salah satunya dengan membuat fasilitas sarana pengolahan air limbah
Sebelum membuat terlebih dahulu direncanakan mengenai Alur Limbah cair puskesmas yang ada di lokasi tersebut
Penerapan nya yaitu dengan cara melihat satu persatu sumber air limbah termasuk ruang cuci alat kesehatan kegiatan medis dan sarana alat kesehatan kegiatan MCK
Priksa dengan teliti bagaimana jalur perpipaan nya sehingga tidak ada yang terlewatkan
Cara menghitung limbah cair puskesmas dan Mengetahui Debit nya
cara menghitung volume limbah cair seperti kegiatan puskesmas banyak sekali methode yang dipergunakan
Salah satu penghasil limbah terbesar pada fasilitas kesehatan masyarakat yaitu aliran air dari kegiatan domestik
Penentuan besaran Volume debit air limbah puskesmas sangat penting dilakukan untuk merancang design Instalasi pengolahan air limbah puskesmas atau rumah sakit
Penentuan besaran kapasitas dapat dilakukan dengan menghitung Jumlah bed yang tersdia di puskesmas untuk rawat inap
Satu bed pasien dihitung dengan angka debil air 500 liter sehingga dapat diketahui volume air limbah puskesmas dari hasil perkalian jumlah bed pasien dikalikan dengan 500 liter air
Jika Puskesmas tersebut merupakan pustu ( puskesmas Pembantu ) penghitungan debit limbah cair dapat menggunakan rata rata jumlah pengunjung per hari dikalikan dengan 100 Liter
Langkah terakhir jika tidak ditemukan hasilnya yaitu dengan memeriksa penggunaan air PDAM dengan cara mencatat angka di Water ,eter air bersih selama sebulan.
Setelah ketemu angka yang diharapkan kemudian dibagi 30 hari dengan demikian akan didapati debit limbah cari puskesmas dalam sehari
nah debit air limbah ini akan menentukan besaran dimensi peralatan ipal sesuai tata cara yang benar untuk dituangkan dalam kak limbah cair puskesmas
Pengolahan limbah cair Puskesmas Sesuai Kaidah teknis
Sudah menjadi tanggungjawab petugas kesehatan nantinya untuk melakukan pekerjaan termasuk salah satunya mengoperasikan fasilitas Instalasi pengolahan air limbah Puskesmas
Hal ini dilakukan untuk menghindari pencemaran dan dampak lingkungan akibat pembuangan limbah cair secara sembarangan
Tanggungjawab Petugas Kesehatan lingkungan sanitarian harus membuat effluent air buangan hasil angkannya memenuhi baku mutu air limbah
Untuk dapat mencapai kualitas air sesuai dengan baku mutu Lingkungan hidup Limbah cair puskesmas perlu dilakukan pengolahan melalui Unit Ipal Puskesmas
Ipal Puskesmas dibangun dengan tujuan untuk mengurangi kandungan nilai COD dan BOD dari salah satu penghasil limbah cair medis sehingga layak dibuang ke badan air penerima dan tidak menyebabkan kerusakan lingkungan
Baku Mutu pengolahan Limbah cair Puskesmas
BAKU MUTU FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK
Parameter | Nilai | Satuan |
---|---|---|
FISIKA | ||
Suhu | 38 | Derajat C |
Zat padat Terlarut | 2.000 | mg/L |
Zat padat Tersuspensi | 200 | mg/L |
KIMIA | ||
pH | 6-9 | |
BOD | 50 | mg/L |
COD | 80 | mg/L |
TSS | 30 | mg/L |
Minyak dan Lemak | 10 | mg/L |
MBAS | 10 | mg/L |
Amonia Nitrogen | 10 | mg/L |
Total Coliform | 5000 | ( MPN/100ml ) |
BAKU MUTU FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Parameter | Nilai | Satuan |
---|---|---|
KIMIA | ||
pH | 6-9 | |
Besi terlarut ( Fe ) | 5 | mg/L |
Mangan terlarut ( Mn ) | 2 | mg/L |
Barium ( Ba ) | 2 | mg/L |
Tembaga ( cu ) | 2 | mg/L |
Seng ( Zn ) | 5 | mg/L |
Krom valensi enam ( Cr6+ ) | 0,1 | mg/L |
Krom total ( Cr ) | 0,5 | mg/L |
Kadmium ( Cd ) | 0,05 | mg/L |
Mercuri ( Hg ) | 0,002 | mg/L |
Timbal ( Pb ) | 0,1 | mg/L |
Stanum ( Sn ) | 2 | mg/L |
Arsen ( As ) | 0,1 | mg/L |
Selenium ( Se ) | 0,05 | mg/L |
Nikel ( Ni ) | 0,2 | mg/L |
Kobal ( Co ) | 0,4 | mg/L |
Sianida ( cn ) | 0,05 | mg/L |
Sulfida ( S ) | 0,05 | mg/L |
Fluorida ( F ) | 2 | mg/L |
Klorin bebas ( Cl ) | 1 | mg/L |
Amoniak bebas ( Nh3-N ) | 1 | mg/L |
Nitrat ( NO3-N ) | 20 | mg/L |
Nitrit ( NO2-N ) | 1 | mg/L |
Senyawa Aktif Biru Metilen ( MBAS ) | 5 | mg/L |
Fenol | 0,5 | mg/L |
AOX | 0,5 | mg/L |
PCBs | 0,005 | mg/L |
PCDFs | 10 | mg/L |
PCDDs | 10 | mg/L |

Sistem Ipal Puskesmas terbukti efektif Berkualitas
Untuk mengurangi kandungan pencemaran salah satu Upaya yang dilakukan yaitu dengan menggunakan IPAL Puskesmas
Ipal Puskesmas adalah suatu struktur atau rangkaian mesin yang dipergunakan untuk mengolah limbah cair hasil buangan dari berbagai macam buangan hasil kegiatan medis pada fasilitas pelayanan kesehatan hingga effluentnya memenuhi baku mutu pemerintah.
Namun tahukan Anda ada berbagai macam jenis sistem IPAL puskesmas yang beredar di indonesia saat ini
Untuk Itu berikut lebih lengkap kami paparkan jenis dan methode yang dipergunakan untuk mengolah limbah Cair dari kegiatan medis puskesmas.
Pengolahan Air limbah Sistem Anaerob Aerob
Air limbah rumah sakit atau puskesmas akan diolah menggunakan dua teknologi yang berbeda tetapi dapat disatukan
Sistem ini sangat cocok untuk karakteristik jenis limbah domestik atau bercampur dengan medis
Pengolahan air limbah dengan proses biofilter anaerob aerob juga dilakukan untuk menangani limbah industri kesehatan
Selain rumah tangga nilai BOD COD Hasil uanagn medis yang mengandung infeksius juga akan diturunkan hingga memnuhi baku mutu
Proses pengolahannya dilakukan dengan menggunakan bakteri yang hidup tanpa ada udat=ra untuk proses an aerob
Sedangkan untuk proses aerob dilakukan suplay udara karena mempekerjakan mikroorganisme yang hidup dengan adanya udara
Penentuan sistem Pengolahan limbah cair puskesmas sangat penting dilakukan demi menjaga hasil pengolahan agar sesuai dengan baku mutu yang diharapkan melalui tata kelola Alur proses pengolahan dan Cara menghitung volume debit dari air limbah yang dihasilkan
Sistem Extended Aeration
Pengolahan air limbah ini dilakukan dengan memanfaatkan kurni bakteri yang hidup dengan adanya udara
Air limbah domestik dan medis cair yang telah dicampurkan akan diaduk serta dilakukan suplay udara menggunakan peralatan aerator
model aerator yang dipergunakan yaitu Turbojet aerator maupun type surface aerator
Limbah cair yang masuk akan di oksidasi oleh Bakteri yang terdapat dalam lumpur aktif hingga kandungan COD BOD nya dapat turun sesuai dengan baku mutu
Pada sistem extended aeration diperlukan bak aerasi dengan dimensi sesuai perhitungan
Besaran bak aerasi sangat tergantung dari kapasitas limbah cair yang akan diolah
Pada Pengolahan limbah IPAL puskesmas selain bak aerasi akan ada penambahan unit sedimentasi yang biasa disebut dengan Clarifier
Pada unit ini akan dipisahkan bakteri yang mengandap dengan supernatan atau air yang berada diatasnya
Selama pengalaman penulis sistem extended aeration masih menempati urutan pertama untuk hasil uji terbaik pada penerapan fasilitas instalasi pengolahan air limbah.
Sistem Bioreactor Ipal Biotech Tangki Fiberglass
Nah untuk sistem Pengolahan WWTP puskesmas ini bagi khusus yang tidak memiliki lahan yang cukup
Ipal Biotech untuk puskesmas dirancang menggunakan tangki Fiberglass dengan model cilinder horizontal dengan berbagai rangkaian sistem pengolahan air limbah di dalamnya
Keunggulan Ipal Puskesmas Biotech ini yaitu dapat ditempatkan baik diatas permukaan tanah maupun underground di bawah tanah
Harga Ipal puskesmas dengan Konsep Ipa Biotech juga tergolong cukup murah sekali jika dibandingkan dengan yang lainnya
Satu satunya kelemahan dari sistem ini yaitu kesulitan saat dilakukan maintenance maupun pengurasan ulang
Nah Jadi semua sudah kami paparkan sesuai dengan Konsep pengolahan limbah cair untuk puskesmas yang sesuai dengan kasidah teknis
Untuk methode pemilihan jenis bahan yang dipakai atau model yang di inginkan dapat mengikuti kondisi lapangan yang ada
Namun perlu dicatat seua sistem Pengolahan air limbah ( IPAL ) ini bertujuan untuk mengolah limbah cair hingga air effluent nya sesuai dngan baku mutu yang telah ditetalpkan pemerintah.
FAQ
Proses pengolahan limbah cair yang baik dan benar baik untuk puskesmas atau rumah sakit yaitu dengan pembangunan fasilitas sarana dan pra sarana instalasi pengolahan air limbah atau IPAL sesuai dengan alur dan Tata kelola yang sesuai kaidah teknis dengan dilengkapi denga cara perhitungan debil limbah cair yang tepat sehingga mendapatkan effluent WWTP yang sesuai dengan baku utu lingkungan hidup
Jika Belum Memiliki ipal sangat disarankan membangun Ipal sederhana untuk puskesmas yaitu dengan menggunakan teknologi septic tank atau pengolahan dengan cara an aerobic. Hal ini dapat dilakukan walaupun air yang dibuang nantinya tidak akan seperti jika menggunakan peralatan Ipal puskesmas
Teknik pengelolaan limbah cair yang tepat dilakukan dengan memisahkan air limbah sesuai dengan karakteristiknya. Seperti diketahui bersama limbah puskesmas dibedakan menjadi 4 yaitu Limbah medis, Limbah domestik, limbah laboratorium dan limbah Padat. Sebelum dialirkan Ke IPAL pisahkan terlebih dahulu. Lakukan pre treatment terlebih dahulu untuk limbah cari Dari dapur dan limbah cair laboratorium
Cara menghitung debit limbah cair puskesmas dapat dilakukan menggunakan beberapa methode, yaitu dengan mengalikan jumlah bed pasien rawat inap dengan 500 liter air atau dengan menghitung jumlah pengunjung dalam satu hari dikalikan 30 hari. Dan terakhir dengan melihat serta mencatat meteran air atau penggunaan air dalam satu bulan terakhir kemudian dibagi dengan 30 hari
Pingback: Ipal Domestik Perencanaan Design Limbah Komunal - Green Tecnology
Pingback: 5+ Cara Mengelola Limbah Air Detergen - Toya Arta Sejahtera