5 contoh limbah anorganik

5 contoh limbah anorganik

Permasalahan limbah di Indonesia masih menjadi salah satu PR utama. Mulai dari banyaknya jumlah limbah, cara pengelolaannya, sampai cara membuangnya. Karena beda jenis limbah, maka beda pula cara memperlakukannya. Oleh karena itu anda harus mulai memisahkan tempat pembuangan limbah organik dan limbah anorganik di rumah. Tujuannya adalah agar ketika di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA) tidak bercampur menjadi satu sehingga sulit diuraikan. Berikut 5 contoh limbah anorganik dan Peran Kita Bagaimana Cara Menangani nya

5 contoh limbah anorganik
5 contoh limbah anorganik

Pengertian, Jenis, dan 5 Contoh Limbah Anorganik

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang limbah dijelaskan bahwa limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan.

Ciri umum limbah adalah berukuran mikro, bersifat dinamis, dan memiliki dampak yang luas dan jangka panjang. 

Limbah memiliki 2 jenis. Yaitu berdasarkan sumbernya dan jenis senyawanya.

Berikut adalah contoh jenis limbah berdasarkan sumbernya.

Limbah domestik 

Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga, gedung perkantoran, dan kegiatan usaha.

Seperti limbah makanan sisa usaha rumah makan dan limbah kertas sisa kegiatan di perkantoran. 

Limbah industri 

Limbah industri adalah limbah yang berasal dari sisa proses industri. Seperti limbah kain sisa proses industri pakaian.

Limbah pertanian salkah satu 5 contoh limbah anorganik

Limbah pertanian adalah limbah yang berasal dari kegiatan pertanian, seperti limbah pestisida.  

Limbah pertambangan 

Limbah pertambangan adalah limbah yang berasal dari kegiatan pertambangan, seperti logam dan batuan. 

Limbah wisata

Limbah wisata adalah limbah yang berasal dari kegiatan wisata, seperti sarana transportasi. 

Limbah medis

Limbah medis adalah limbah yang berasal dari kegiatan kesehatan, seperti sisa alat-alat kesehatan dan obat-obatan. 

Sedangkan limbah berdasarkan jenis senyawanya memiliki tiga jenis yaitu limbah organik, limbah anorganik, serta limbah berbahaya dan beracun (B3).

Berikut penjelasannya. 

Limbah organik 

Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari makhluk hidup alami yang mudah terurai dengan sendirinya.

Contohnya yaitu sisa makanan, sisa sayuran, dedaunan, dan lain-lain. 

Limbah anorganik 

Limbah anorganik merupakan limbah yang sulit atau tidak bisa terurai dengan sendirinya.

Limbah ini berasal dari bahan-bahan non-hayati.

Jika bisa terurai pun akan membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Contohnya yaitu kantong plastik, sisa kain, botol plastik bekas minuman, botol kaca, kertas, logam, dan lain-lain.

Limbah berbahaya dan beracun (B3)

Limbah berbahaya dan beracun merupakan jenis limbah yang membahayakan lingkungan, kesehatan, dan kelangsungan makhluk hidup di sekitarnya.

Cara pengolahannya membutuhkan cara khusus yang diatur dalam peraturan pemerintah no. 18 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.

Contoh limbah B3 yaitu logam berat, pestisida, sianida, dan lain-lain.

Pengertian Limbah Anorganik & 5 Contoh Limbah Anorganik 

Limbah anorganik adalah jenis limbah yang sulit atau tidak bisa terurai dengan sendirinya.

Jika bisa terurai pun akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Yakni puluhan sampai ratusan tahun untuk bisa benar-benar terurai. 

Limbah anorganik memiliki tiga jenis yaitu limbah anorganik padat, limbah anorganik cair, dan limbah anorganik gas.

Agar tidak menjadi limbah yang berbahaya, maka solusinya adalah mengolah kembali limbah anorganik.

Pengelolaan limbah anorganik bisa dilakukan dengan mendaur ulang menjadi barang baru yang memiliki kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda bisa menggunakan metode daur ulang 3R (Reduce, Reuse, Recycle). 

Dengan mendaur ulang limbah anorganik anda akan mendapatkan banyak manfaat.

Yaitu anda akan mendapatkan barang baru tanpa membeli, mengurangi sampah yang berpotensi membahayakan bagi sekitarnya, juga sekaligus penghematan energi sumber daya alam. 

Berikut adalah 5 contoh limbah anorganik beserta produk daur ulangnya. 

Kantong plastik atau tas kresek

Limbah anorganik kantong plastik atau tas kresek merupakan salah satu limbah terbanyak di Indonesia.

Karena kantong plastik atau tas kresek digunakan di banyak tempat dan situasi. 

Cara pengolahannya yaitu dengan membuatnya menjadi kerajinan tangan (handicraft) seperti tas kecil, dompet, baju, atau kerajinan lainnya. 

Botol kaca termasuk 5 contoh limbah anorganik

Limbah anorganik botol kaca bisa didaur ulang. Yaitu dengan membawanya ke tempat pengolahan limbah botol kaca.

Limbah tersebut akan diolah menjadi botol kaca baru.  

Kertas 

Limbah anorganik kertas termasuk dalam limbah yang sulit terurai.

Kertas bisa terurai secara alami setelah ditimbun selama bertahun-tahun.

Namun hal tersebut juga tidak bisa menjadi jaminan kertas yang ditimbun tidak menjadi limbah yang tidak berbahaya.

Maka sebaiknya limbah anorganik kertas diolah menjadi barang baru.

Seperti kerajinan tangan (handicraft) tempat tisu, tas kecil, topeng, dan kerajinan lainnya. 

Kaleng dan botol plastik

Limbah anorganik kaleng dan botol plastik bisa digunakan kembali (reuse).

Karena kaleng bekas botol plastik bekas merupakan salah satu limbah yang tidak bisa terurai.

Anda bisa menggunakan kaleng bekas dan botol plastik bekas sebagai pot bunga, tempat penyimpanan uang receh, atau tempat pensil yang diletakkan di atas meja. 

Kain juga merupakan 5 contoh limbah anorganik

Limbah anorganik kain bisa digunakan kembali (reuse) sebagai barang lain yang memiliki manfaat.

Seperti baju yang sudah tidak terpakai digunakan sebagai kain pel atau lap, diubah menjadi kain perca sebagai bahan keset, atau bahkan menjadi kerajinan yang bisa ditempel di dinding. 

Setelah mengetahui penjelasan tentang pengertian dan contoh limbah anorganik, anda seharusnya tidak lagi membuang secara sembarangan limbah anorganik.

Kenapa? Karena membuang limbah anorganik secara sembarangan bisa menimbulkan masalah yang serius.

Cara Mengolah Limbah An organik

Jika anda membuang limbah anorganik dengan cara membakarnya, maka hasil pembakaran tersebut akan menimbulkan asap yang bisa menyebabkan pencemaran udara.

Pencemaran udara sangat buruk dampaknya bagi kesehatan. 

Dan jika anda membuang limbah anorganik dengan menimbunnya ke dalam tanah, maka bisa juga muncul pencemaran tanah.

Di dalam tanah terkandung air yang dikonsumsi oleh manusia.

Tanah yang menjadi tempat penimbunan limbah anorganik menjadi tercemar, sehingga air yang terkandung dalam tanah tersebut juga menjadi tercemar.

Jika dikonsumsi oleh manusia, bisa jadi manusia tersebut akan teracuni oleh zat-zat beracun yang terkandung di dalamnya. 

Begitu juga jika anda membuang limbah anorganik ke laut.

Limbah tidak akan hanyut begitu saja. Namun malah menimbulkan berbagai macam masalah baru.

Seperti pencemaran air laut, mengancam kesehatan dan keselamatan makhluk hidup di laut, dan juga mengurangi keindahan laut karena menumpuknya sampah. 

Daur ulang menjadi Solusi Penanganan Limbah An Organik

Jadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak limbah anorganik adalah dengan melakukan daur ulang.

Setelah diolah dan didaur ulang, limbah anorganik akan menjadi barang baru yang bisa memiliki manfaat bagi kehidupan sehari-hari. 

Namun bagi anda yang merasa tidak memiliki waktu untuk mendaur ulang limbah anorganik, anda bisa membuang limbah anorganik tersebut ke tempat pembuangan sementara (TPS) yang selanjutnya akan disalurkan ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Dengan syarat anda harus memisahkan antara limbah organik dan anorganik pada tempat sampah yang berbeda.

Sehingga petugas pengangkut sampah bisa langsung meletakkan limbah tersebut sesuai jenis limbahnya dan kemudian akan diolah sesuai standar operasional prosedur (SOP). 

1 komentar untuk “5 contoh limbah anorganik”

  1. Pingback: Limbah organik dan anorganik adalah penggolongan limbah berdasarkan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top