Banyaknya limbah grey water harus ditangani dengan cara pengolahan. Di dalam pengolahan tersebut terdapat proses aerasi yang menggunakan aerator oksigen. pada tulisan ini kita akan membahas serta Mengenal Lebih Dekat Apa Itu Proses Aerasi dengan Menggunakan Aerator Oksigen
Daftar isi
Tanpa Anda sadari setiap manusia selalu menghasilkan air limbah di kehidupan sehari-hari.
Limbah tersebut terdiri dari black water yang merupakan limbah dari kloset serta adanya limbah grey water yang merupakan limbah dari aktivitas mencuci, mandi, dan memasak.
Limbah tersebut idealnya harus diolah dengan menggunakan salah satu perangkat yang bernama aerator oksigen.
Mengenal Proses Aerasi Menggunakan Aerator Oksigen
Banyaknya limbah grey water yang dibuang sembarang akan membuat bakteri di perairan mengolah limbah tersebut dengan cara mengurai bahan organik yang terkandung di dalam grey water.
Salah satu bakteri yang ada di perairan adalah bakteri aerob yang membutuhkan suplai oksigen agar dapat terus hidup.
Bakteri aerob tersebut efektif dalam melakukan penguraian bahan organik di perairan dengan kandungan oksigen terlarut sebesar kurang lebih 2 mg/L.
Penggunaan oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri aerob pada proses penguraian limbah bisa berasal dari berbagai sumber.
Salah satu sumber dari oksigen terlarut tersebut berasal dari udara di atas perairan.
Walaupun demikian, banyaknya penduduk yang saat ini semakin menghasilkan banyaknya limbah, maka membuat perairan alami sudah tidak mampu dalam mengurai semua limbah organik yang dihasilkan dari grey water.
Pengembangan Sistem Aerasi Untuk Menghasilkan oksigen terbaik
Sebagai upaya untuk menjaga lingkungan hidup, maka saat ini telah dikembangkan sebuah sistem dalam pengolahan limbah sebelum dibuang ke badan air maupun saluran air.
Di dalam sebuah sistem pengolahan limbah tersebut, udara atau oksigen akan disuplai dalam jumlah tertentu supaya dapat memenuhi kebutuhan bakteri aerob ketika sedang melakukan proses penguraian dari bahan organik.
Kegiatan penyuplaian oksigen tersebut disebut dengan proses aerasi, sedangkan alat atau perangkat yang digunakan disebut aerator.
Aerasi merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk menambah oksigen atau udara yang terdapat di dalam air dengan cara membawa udara serta air ke dalam kontak yang dekat dengan cara memberikan gelembung-gelembung halus udara
Dan kemudiannya dibiarkan hingga naik melalui air (udara ke dalam air) dan dapat juga melalui air ke dalam udara dengan cara menyemprotkan air ke dalam udara.
Sumber lainnya mengatakan bahwa aerasi merupakan proses dalam penambahan konsentrasi oksigen yang terkandung di dalam air limbah supaya proses oksidasi biologi yang dilakukan oleh mikroba dapat berjalan dengan baik.
Pada saat melakukan proses aerasi tersebut memerlukan alat yang bernama aerator oksigen.
Prinsip kerja dari alat aerator sendiri adalah dengan cara menambahkan oksigen terlarut di dalam air tersebut.
Kemudian tugas utama dari aerator sendiri adalah dengan memperbesar permukaan kontak udara dengan air.
Fungsi dan Faktor Aerasi Menggunakan Aerator Oksigen
Perlu Anda ketahui bahwa pengolahan air limbah dengan sistem aerasi mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting seperti di bawah ini:
- Meminimalkan adanya zat pencemaran yang terdapat di dalam air.
- Memindahkan air dengan lebih cepat ke bagian yang tadinya belum terjadi proses aerasi.
- Terjadinya proses yang dinamakan sirkulasi oksigen pada bagian atas dengan bawah air.
- Bisa melarutkan kadar oksigen secara langsung di dalam air.
Tak hanya itu, metode pengolahan air limbah dapat dipengaruh oleh berbagai faktor yang nantinya akan memengaruhi baik dan buruknya perpindahan oksigen seperti di bawah ini:
- Temperatur atau suhu air.
- Karakteristik dari air yang akan diproses.
- Kejenuhan dari kadar oksigen.
- Derajat dari turbulensi air.
Tujuan Pengolahan Air Limbah dengan Sistem Aerasi
Selanjutnya Anda harus mengetahui terkait dengan tujuan dari pengolahan air limbah dengan sistem aerasi yang menggunakan aerator oksigen. Tujuannya tersebut adalah sebagai berikut ini:
- Dapat digunakan untuk menambah jumlah oksigen supaya proses penguraian bakteri dan oksidasi terjadi lebih maksimal.
- Dapat menurunkan kadar karbon dioksida yang telah terkandung di dalam air limbah.
- Dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan dari gas terlarut, mangan dalam air dan oksidasi besi, bisa untuk mereduksi amonia di dalam air melalui proses nitrifikasi.
- Dapat menghilangkan senyawa kimia yang bisa memengaruhi rasa dan bau pada air, seperti hidrogen sulfida, metana, ataupun senyawa lainnya yang mempunyai sifat menguap di air atau volatile.
Proses Aerasi Menggunakan Aerator Oksigen
Ketika sedang melakukan proses aerasi dengan menggunakan alat aerator oksigen,
maka yang perlu diperhatikan adalah pada saat melakukan pengolahan air baku yang diolah dari inlet sumur dalam yang berada pada sekitar kantor PDAM.
Pengambilan air tersebut menggunakan pompa submersible yang nantinya berguna untuk mengalir ke inlet aerator dengan melewati pipa
dan kemudian air tersebut akan disemprotkan ke pipa utama dengan menggunakan pipa belah.
Ketika saat itu, maka air akan jatuh melalui nampan atau tray-tray yang berlubang dengan tujuan agar dapat menambah oksigen di dalam air baku dan supaya dapat mengendapkan besi yang berada di dalam air.
Setelah itu melalui pipa outlet aerator oksigen akan turun air yang telah melewati nampan dan selanjutnya akan masuk ke dalam bak penyaringan dan akhirnya sudah bisa untuk didistribusikan.
Sedangkan sumber lain telah menjelaskan bahwa terdapat dua macam cara yang dapat dilakukan pada saat melakukan aerasi ini yaitu sebagai berikut:
- Memaksa air untuk ke atas supaya dapat berkontak dengan oksigen. Di dalam cara ini, maka air limbah akan dikontakkan dengan oksigen melalui adanya putaran baling-baling yang telah diletakkan di permukaan air limbah.
- Memasukkan udara ke dalam air limbah dengan cara menggunakan benda yang bernama nozzle atau porous. Benda tersebut berguna agar dapat memasukkan oksigen atau udara murni ke dalam air limbah.
Selain itu juga terdapat berbagai jenis teknologi aerasi yang biasanya digunakan dalam proses pengolahan limbah, seperti mechanical aerators dan juga diffused air system.
Turbo Jet surface Aerator Mesin Teknologi Canggih
Aerator konvensional atau aerator oksigen sendiri umumnya kurang efektif pada saat proses transfer oksigen karena menghasilkan gelembung udara dengan ukuran yang cukup besar.
Agar proses aerasi dapat lebih efektif, maka perlu menggunakan aerator microbubble generator (MBG).
Microbubble generator tersebut bekerja dengan menggunakan pompa yang dapat digunakan sebagai pengalir air dengan tekanan yang mempunyai kecepatan tertentu.
Air tersebut akan melewati saluran yang mengecil sehingga dapat membuat kecepatan aliran air nantinya bertambah.
Akibat dari peristiwa tersebut, maka tekanan air ketika kecepatannya tinggi bisa menjadi kecil. Selanjutnya udara yang berasal dari luar dapat terhisap ke dalam karena udara mempunyai sifat mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
Udara yang telah masuk akan melewati bahan berpori sebelum nantinya bercampur dengan aliran air.
Oleh karena itu yang terjadi adalah adanya udara yang bercampur dengan air akan berbentuk gelembung dengan ukuran yang mikro.
Itulah beberapa informasi terkait dengan pengolahan limbah pada saat proses aerasi dengan menggunakan aerator oksigen yang dapat Anda pahami ketika menginginkan lingkungan ini selamat dari banyaknya limbah.
Pingback: Aerator terbaik - Murah & Awet Berkualitas - Toya Arta Sejahtera