Cara Proses Penjernihan Air dengan Aerasi

Cara Proses Penjernihan Air Dengan Aerasi

Aerasi Merupakan Proses Penjernihan Dengan Cara Mengisikan O2 Ke Dalam Air. Penyaringan air sangat penting dilakukan untuk kebutuhan air bersih yang berkualitas. Ada sejumlah cara yang bisa digunakan untuk menjernihkan air keruh maupun air limbah. Salah satu cara penjernihan air keruh atau limbah yang bisa diterapkan ialah teknik aerasi.

Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan O2 (oksigen) ke dalam air limbah.

Metode penjernihan air ini berguna untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan zat-zat berbahaya seperti karbon dioksida, hidrogen sulfida serta metana yang mempengaruhi rasa serta dari air.

Cara Proses Penjernihan Air dengan Aerasi
Cara Proses Penjernihan Air dengan Aerasi

Mengenal Sistem Aerasi Untuk Penjernihan Air

Apabila Anda menginginkan air jernih dan bebas dari zat berbahaya,

Maka Anda patut mengetahui rangkaian pengolahan air limbah yang memanfaatkan sistem aerasi.

Pada dasarnya, aerasi adalah proses pengolahan air keruh atau air limbah  dengan cara menambahkan oksigen atau udara ke dalam air.

Penambahan oksigen ke dalam air berguna sebagai proses oksidasi biologi oleh mikroba yang berlangsung lebih efisien dan lancar.

Partikel mineral yang terlarut dalam air seperti mangan dan besi tersebut akan teroksidasi dan membentuk lapisan endapan yang sangat cepat.

Lapisan Endapan inilah yang nantinya bisa dihilangkan dengan proses filtrasi atau sedimentasi.

Fungsi Sistem Penjernihan Air Aerasi

Penjernihan air keruh atau air limbah dengan sistem aerasi sebenarnya memiliki beberapa fungsi Seperti

  • Dapat meminimalkan zat pencemar yang ada dalam air,
  • Membantu melarutkan kadar oksigen langsung ke dalam air
  • Membantu pengadukan air
  • Pemindahan air yang belum dijernihkan dengan aerasi menjadi lebih cepat.

Fungsi Proses Penjernihan Air Dengan Aerasi

Penggunaan sistem aerasi juga berguna untuk menghilangkan zat besi, mangan serta mereduksi amonia dalam air melalui proses nitrifikasi.

Proses penjernihan air dengan sistem aerasi sangat penting, khususnya untuk penjernihan air limbah yang proses pengolahan biologinya memanfaatkan bakteri aerob.

Bakteri aerob ialah kelompok bakteri mutlak yang memerlukan oksigen bebas untuk membantu proses metabolisme.

Dengan tersedianya oksigen yang memadai selama proses biologi berlangsung, tentu bakteri-bakteri tersebut dapat bekerja  secara optimal.

Hal ini cukup berguna dalam penurunan konsentrasi zat organik yang ada di dalam air limbah.

Fungsi Bak Aerasi Dlaam IPAL

Selain itu, penggunaan sistem aerasi juga berguna untuk menurunkan kadar karbon dioksida yang ada dalam air limbah, menghilangkan senyawa kimia yang mempengaruhi bau dan rasa pada air, serta menambah jumlah oksigen  agar proses oksidasi dan penguraian bakteri menjadi lebih maksimal.

Keberadaan oksidasi tidak hanya diperlukan untuk kelancaran proses metabolisme bakteri aerob,

Namun juga berguna untuk proses oksidasi senyawa kimia dalam air limbah serta untuk menghilangkan bau dan rasa.

Pada dasarnya, untuk penggunaan aerasi bisa dilakukan dengan beberapa metode yaitu secara mekanik, difusi maupun alami.

Sistem aerasi alami memanfaatkan kontak antara air dan udara yang terjadi akibat pergerakan air secara alami.

Untuk metode aerasi terbaik, tentu bisa Anda tentukan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.

Pentingnya Penggunaan Sistem Aerasi

Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan O2 atau oksigen ke dalam air limbah atau air keruh.

Penggunaan sistem aerasi memang sangat penting guna menghilangkan berbagai kelebihan zat besi dan mangan yang ada dalam air.

Dengan begitu, air tersebut tidak berbahaya lagi saat digunakan untuk berbagai kebutuhan dan keperluan.

Berbicara mengenai konsentrasi zat besi yang terlarut dalam air, tentu ada batas kadarnya.

Sehingga jika konsentrasi zat besi yang terlarut dalam air melebihi batas kadarnya tentu menimbulkan berbagai masalah, seperti:

Gangguan Teknis dan Fisik

Endapan zat besi yang bersifat korosi memang dapat mengendap pada saluran pipa.

Sehingga mengakibatkan penyumbatan pada bak, wastafel ataupun kloset yang digunakan.  

Penyumbatan yang disebabkan endapan zat besi memang tidak baik, baik untuk ketersediaan air maupun kebutuhan air bersih.

Selain gangguan teknis, konsentrasi zat besi dalam air juga menjadi pemicu gangguan fisik seperti adanya perubahan warna, rasa dan aroma pada air.

Hal inilah yang membuat air terkonsentrasi zat besi terasa tidak enak dan mengeluarkan bau saat digunakan.

Gangguan Pada Kesehatan

Zat besi dalam jumlah kecil memang berguna sebagai pembentuk sel darah merah dalam tubuh. Namun jika zat besi melebihi kadar yang dibutuhkan oleh tubuh, tentu tidak baik dikonsumsi karena dapat menimbulkan masalah pada kesehatan, seperti:

  • Membuat warna kulit menjadi hitam, hal ini dikarenakan tubuh tidak bisa mensekresi zat besi yang berlebihan, khususnya bagi sejumlah orang yang membutuhkan transfusi darah secara rutin.
  • Menimbulkan rasa mual saat mengonsumsi air minum yang mengandung zat besi.
  • Terjadi kerusakan pada dinding usus karena mengonsumsi air dengan kadar zat besi melebihi batas. Kerusakan dinding usus juga sering menjadi salah satu faktor penyebab kematian.
  • Kulit dan area mata menjadi iritasi.
  • Terjadi kerusakan pada pankreas dan sirosis hati sehingga menjadi pemicu timbulnya penyakit diabetes.

Proses Penjernihan Air Dengan Sistem Aerasi

Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan atau melarutkan oksigen ke dalam air.

Berbicara mengenai efektivitas dari aerasi sebenarnya tergantung pada seberapa luas permukaan air yang tergabung langsung dengan udara.

Untuk melakukan penjernihan menggunakan sistem aerasi membutuhkan alat yang disebut aerator.

Aerator memiliki prinsip kerja dengan memperbesar permukaan kontak antara air dan udara dengan menambahkan oksigen yang dilarutkan ke dalam air.

Ketika proses aerasi berlangsung, oksigen akan disuplai melalui aerator dalam jumlah tertentu guna memenuhi kebutuhan sehingga bakteri aerob dapat berguna saat mengurai air limbah menjadi lebih aman dan tidak berbahaya.

Cara Proses Penjernihan Air Dengan Sistem Aerasi

Perlu diketahui, penambahan oksigen ke dalam air juga berguna untuk penguraian mikroorganisme agar bisa menguraikan zat organik lebih optimal.

Sementara itu, dalam praktiknya ada dua cara yang digunakan untuk pengolahan air limbah dengan sistem aerasi, yaitu:

Memasukkan udara ke dalam air

Proses memasukkan udara atau oksigen ke dalam air limbah bisa melalui benda berpori atau disebut nozzle.

Nozzle berguna untuk memasukkan oksigen murni ke dalam air limbah secara langsung yang diletakkan pada bagian tengah.

Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kecepatan kontak gelembung udara dalam air, dengan begitu proses pemberian oksigen menjadi lebih optimal.

Oleh sebab itu, biasanya nozzle diletakkan pada dasar bak aerasi sehingga udara dari luar yang dipompa  ke dalam air  jauh lebih efektif dengan menggunakan pompa tekan.

Memaksa air ke atas untuk berkontak dengan oksigen

Memaksa air menuju ke atas untuk melakukan kontak langsung dengan oksigen merupakan sebuah cara mengontakkan air dengan oksigen melalui blower atau pemutaran baling-baling yang diletakkan pada permukaan air limbah.

Dengan adanya pemutaran ini membantu air terangkat ke atas dan terjadi kontak dengan udara.

Sehingga proses penjernihan air limbah menjadi lebih lancar dan efisien.

Keberadaan aerasi memang sangat penting untuk kebutuhan air berkualitas baik.

Sehingga tidak mengherankan jika saat ini ada banyak permintaan pemasangan sistem aerasi untuk menjaga kualitas air maupun pengolahan air limbah.

Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam larutan air keruh maupun air limbah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top